Valentine 2008

17.27 |

Valentine 2008
Perkenalkan, aku adalah seorang pelajar SMA kelas 2 saat itu. Kebanyakan orang mempunyai kisah indah pada hari valentine, begitu pula denganku, tetapi mungkin caraku melewatkannya sedikit berbeda.
Cerita ini ku mulai pada tanggal 12 Februari 2008, tepatnya aku baru berumur 9 hari dengan pasanganku.
“Wah, 2 hari lagi valentine, kira2 kasih hadiah apa yah?”, pertanyaan itu terus bergulir di otakku.
Hari itu aku di sekolah hanya menghabiskan waktu untuk memikirkan hadiah untuk pasangan ku.
Pulang sekolah, aku melihat anak TK sedang membawa balon nitrogen ( balon yang bisa melayang ).
“ Nah ini dia ! ”, kataku dalam hati. Tiba-tiba saja aku mendapat ide bagus.
Maklum, ini valentine pertama ku dengan dia. Tentunya aku mau memberikan yang terbaik yang
aku bisa.

Tanpa membuang waktu, aku langsung meluncurkan mobilku ke mall T*man Anggr*k.
Di sana, aku membeli sebuah boneka sapi dengan ukuran yang cukup besar (pasanganku sangat menyukai boneka bentuk sapi) dan beberapa pucuk surat ucapan valentine. Malamnya, di kamar aku menghabiskan hampir 3 jam hanya untuk menulis ucapan valentine. Entah kenapa aku ingin sekali semuanya terlihat perfect, ada salah tulis sedikit langsung aku ulang. Dan akhirnya selesai juga ku menulis surat itu. Kebetulan boneka sapi ini berpita, jadi ku selipkan 2 pucuk suratku di ikatan pita tersebut.

Keesokan harinya, 13 Februari 2008, sebelum bel sekolah berbunyi aku bergegas pergi ke areal TK
dan bertanya di mana aku bisa mendapatkan balon nitrogen (balon yang bisa melayang). Ternyata sekolah punya orang langganan dan pulang sekolah aku disuruh kembali lagi untuk bertemu dengan penjualnya. Singkat cerita, pulang sekolah aku bertemu dengan si penjual dan memesan 11 balon berwarna pink
(warna kesukaan pasanganku). Beruntungnya ternyata balon ini bisa tahan sampai 1 minggu tetap melayang,
jadi aku tak khawatir karena aku akan menyerahkannya tanggal 14 dini hari.

Oh iya, aku melupakan 1 hal, valentine sangatlah identik dengan cokelat, jadi karena waktu sangat
mepet aku langsung meluncur lagi ke D*pur C*kelat untuk memesan cokelat. Ada 1 cokelat yang
sangat menarik perhatianku, tetapi mungkin karena tidak jodoh aku tidak bisa membelinya. Mereka
tidak ready stock. Jadi aku pilih cokelat yang ready stock saja dan bergegas pulang.

Aku dan pasanganku memang tidak merencanakan akan merayakan valentine tepat pada tanggal 14,
karena kami masing-masing harus pergi ke sekolah. Kami berencana akan merayakannya pada
saat weekend. Jadi aku kedatanganku tanggal 14 dini hari adalah surprise yang kubuat untuknya.

Tanggal 13 malam, aku bersiap-siap untuk menjalankan surprise yang telah aku rencanakan. Aku
akan datang ke rumahnya pada jam 12. Oh iya, sebelumnya aku telah meminta bantuan koko dari
pasanganku untuk kelancaran acara ini.

Waktu menunjukan pukul 23.00, aku langsung menghidupkan mesin mobil dan meluncur ke rumah
pasanganku. Jarak antara rumah kami lumayan jauh, sekitar 20-30 menit perjalanan dengan mobil.
Aku senang sekali sepanjang jalan, hadiahku ku letakan di jok samping pengemudi, 11 balon yang
melayang terikat pada boneka sapi plus 1 kotak cokelat sederhana.

Baru saja 5 menit mobilku berjalan, tiba-tiba aku melihat ada 1 orang wanita dan 1 orang pria melambai-lambai. “Wah, ada apa ini?”, pikirku dalam hati. Awalnya aku agak takut untuk berhenti. Maklum di daerah Plu*t pada malam hari rawan kejahatan. Tapi aku melihat wanita itu ternyata sedang hamil dan memegang
perutnya dengan wajah kesakitan. Ku buka kaca mobilku dan bertanya “Ada apa yah?”. Si pria itu menjawab “Tolong dek, saya dan istri saya numpang sebentar. Kami sudah 15 menit mencari taksi tak ada yang lewat. Istri saya sepertinya sudah mau melahirkan. Cuma sampe RS Plu*t kok.” Ku lirik 2 orang ini, aku curiga ada apa-apa. Tetapi sepertinya memang betul butuh pertolongan, ya sudah aku bukakan pintu. Toh rumah sakit terdekat juga sejalan dengan tujuan ku. Si wanita itu tak bisa menekuk kakinya jika harus duduk di kursi belakang, jadi aku pindahakan hadiah valentine ku ke kursi belakang (maklum mobilku adalah mobil sedan).

Kulihat jam saat itu baru 23.13, masih ada waktulah pikirku.
Di dalam mobil, pria itu bercerita tentang dirinya dan istrinya, ternyata beliau adalah karyawan di salah satu kantor di daerah Plu*t. Ia lembur hari itu. Istrinya datang dari sore untung membawakannya bekal makan malam di kantor. Sebenarnya ia membawa motor, tapi istrinya tidak kuat untuk dibawa naik motor. Yah, tidak apalah pikirku. Tak ada salahnya aku menolong orang. Kebetulan jaraknya juga tidak begitu jauh, hanya 10 menit dari tempat aku menemukan mereka. Ku drop mereka di lobby UGD , si wanita tersebut langsung dipapah dengan ranjang berkaki roda (entah apa sebutannya) dan si pria mengucapkan terima kasih kepadaku.

Setelah drop mereka, aku melanjutkan perjalananku menuju rumah pasanganku. Pintu keluar RS
tersebut adalah turunan dan inilah awal kejadiannya. Hadiahku adalah balon nitrogen, saat turunan
semua balon itu tiba-tiba berpindah kedepan dan menutupi kaca depan ku. Tak ku sangka, aku tak
sempat menginjak rem dan sepertinya aku menabrak batu pemisah jalan. Tabrakan itu cukup keras.
Aku tak ingat apa yang terjadi saat itu. Hal terakhir yang ku ingat adalah kaki ku sakit sekali dan tak
bisa di gerakan.

Aku tidak tahu sama sekali apa yang terjadi setelah itu. Aku kembali sadar pukul 20.15 malam.
Selama hampir 20 jam aku pingsan dan saat membuka mata, aku mendapati papa, mama , dan
dede ku sedang duduk di samping ranjang dengan muka cemas. Ku dengar suara mama dan papa
memanggil dokter dan suster karena aku sudah tersadar. Dokter memeriksa keadaanku dan ia
memastikan keadaan kakiku. Kakiku diketoknya dengan palu kecil dan aku merasakannya, ternyata
ia memastikan keadaan kaki ku tidak apa-apa. Hanya sedikit dislocated dan sobek di bagian
tempurung lutut kiri. Selain itu, hidungku juga sedikit bengkok karena menghantam setir mobil.
Tetapi dan ada luka serius. Dan waktu pingsanku yang mencapai 20 jam, mungkin itu dikarenakan
shock yang begitu besar saat kecelakaan kata dokter.

Setelah dokter keluar, papa dan mama menceritakan bahwa ia dikabari oleh pria yang ku tolong
sebelum ini. Rumah sakit awalnya tidak dapat melakukan tindakan apa-apa, tetapi ternyata pria
itulah yang menjaminku pertama kali sebelum papa dan mama tiba. Hebatnya lagi, ternyata pria itu
tidak mau menerima bantuan uang yang kami tawarkan. Papa menceritakan kalau pria itu
berkata, “Anak bapak dan ibu telah menyelamatkan anak dan istri saya, apalah artinya bantuan kecil
saya ini untuk anak bapak. Saya ikhlas kok.” Wah, saat itu aku tidak bisa berkata-kata.

Baru saja mendengar cerita apa saja yang terjadi selama aku tidak sadar, tiba-tiba pintu kamar diketuk.
Dedeku membukakan pintu, ternyata itu adalah pasanganku. Ia datang dan langsung menangis di
sampingku. Ternyata dedeku lah yang memberinya kabar aku sudah sadar. Aku teringat dengan
hadiahku, ternyata semuanya rusak kata papa. Pasanganku memang mengatakan tak papa , tetapi
aku tetap ingin memberikannya hadiah. Akhirnya aku putuskan, aku meminta papa untuk
memanggil pria yang aku bantu kemarin malam dan mama untuk membeli cokelat di kantin rumah sakit.

Tepat jam 22.00 semua berkumpul di kamar rawatku. Suasananya terasa begitu hangat, kami
semua bercerita-cerita sambil memakan cokelat k*tkat yang mama beli dari kantin rumah sakit. Ini
valentine yang tak bisa ku lupakan. Aku merasakan semua orang begitu menyayangiku saat itu. Tak
bisa kuungkapkan dengan kata-kata perasaanku saat itu. Papa,mama, dede, dan pasanganku
bergantian mensuapiku cokelat. Sungguh diluar dugaan aku melewatkan valentine bersama mereka
semua. Valentine 2008 kulewatkan di rumah sakit dengan orang-orang yang menyayangiku. Tanda
luka saat itu masih membekas di lutut kiri ku dan tulang mata kakiku yang dislocated juga masih
terlihat sampai saat ini. Jika melihat 2 tanda itu, aku teringat kembali dengan kejadian hari itu.
Tetapi sejak saat itu, setiap valentine aku tidak hanya membelikan hadiah untuk pasanganku, tetapi
juga untuk anggota keluargaku.

Tahun ini adalah kali keempat ku melewati valentine bersama pasanganku dan rencananya aku akan memberikan surprise valentine 2008 yang gagal; balon, boneka sapi, dan cokelat.
Semoga semua bisa berjalan lancar.

Sekian ceritaku.

0 komentar:

Posting Komentar